GUNUNG BATUR : PENGALAMAN PENDAKIAN PERTAMA
Oktober 25, 2017
Buat kalian pecinta gunung atau
kegiatan menantang,ataupun kalian bosan dengan perjalan biasa yang
begitu-begitu saja tidak ada salahnya berkunjung ke gunung Batur. Gunung Batur
adalah gunung aktif yang berada di Bali tepatnya di Kabupaten Bangli,Provinsi
Bali. Nah,Gunung Batur ini dapat ditempuh 2 jam dari kota Denpasar menggunakan
Mobil atau motor.
Kali ini saya akan membagi
pengalaman saya mendaki gunung batur yang saya lakukan beberapa tahun yang
lalu.
Jadi awal mulanya saya berangkat
dari Seminyak menggunakan mobil yang keadaan siap yang sebenarnya siap tempur
namun kami tetap melanjutkan perjalanan karena tekad pada saat itu sudah bulat
untuk melakukan perjalanan ke gunung batur yang otomatis jadi pengalaman
pertama saya untuk melaukan kegiatan mendaki dalam hidup saya. Saya berangkat
kesana bersama 8 teman sekelas saya di SMA. Pastinya kami kami juga sudah
mempersiapkan barang-barang bawaan untuk mendaki yang saya rasa cukup padahal
kenyataan di perjalanan tidak :<
mobil yang sangat berjasa.
Kami berangkat dari Seminyak pukul 2 siang dan Setelah diperjalanan sekitar
1 jam tiba-tiba mobil yang kami gunakan mogok,dan setelah ditelusuri
penyebabnya ternyata radiatornya yang cepat panas. Menanggapi hal itu kami
langsung mencari bengkel agar bisa memperbaiki radiotarnya. Setelah berhasil
menumukan bengkel dan memperbaikinya kami melanjutkan perjalanan ke Gunung
Batur.
ketika menunggu dinginnya radiator mobil.
Tapi akhirnya Mobil yang saya naiki kembali menyerah tepatnya di Depan Kejaksaan Bangli karena kembali
mengalami masalah pada radiatornya . Namun saat terhenti disana terjadi
kecelakaan yang membuat saya sedikit kaget,salah satu teman saya tidak sengaja
membuka tutup radiator yang membuat air radiator didalamnya yang panas langsung
menyembur keluar membasahi teman kami. Seketika kami pun berebutan keluar dari
mobil dan teman saya menerima luka bakar di tangannya.
Singkat cerita teman saya dibawa
oleh penduduk lokal yang melihat kejadian itu. Setelah itu diantara kami
terjadi pro kontra antara melanjutkan perjalanan atau pulang karena khawatir dengan
kondisi teman saya yang mengalami luka bakar. Akhirnya salah satu teman saya
menghubungi pamannya agar bisa menjemput kami di Depan Kejaksaan Bangli .
tampang tegang menunggu jemputan.
Jam 5 sore akhirnya kami dijemput
dan kami langsung menuju Rs.Bangli tempat teman saya dirawat luka bakarnya agar
tidak terjadi infeksi. Setelah itu kami berdiskusi tentang kelanjutan
perjalanan ini. Teman saya yang mengalami luka bakar pun tetap bersikukuh untuk
melanjutkan perjalanaan. Karena juga menurut saya seperti tantangan untuk
melanjutkan perjalaan ini jadi saya pun setuju jika perjalanan dilanjutkan.
Akhirnya kami tetap menuju gunung
batur diantar oleh pickup milik paman teman saya tetapi kami kehilangan satu
teman kami yang pamannya memiliki pickup yang kami naiki karena kondisi yang
tidak memungkinkan. Jadi personil untuk
tracking kami berkurang jadi 8 orang termasuk saya. Jam 9 malam kami tiba
disambut dinginnya malam di kaki gunung batur.
Sesudah itu kami langsung menuju
pos pendakian gunung Batur untuk melakukan pendataan sebagai pendaki disana.
Sekedar informasi untuk biaya pendakiannya hanya dikenakan Rp.10,000 tapi jika
ingin menggunakan porter itu akan dikenakan biaya lebih pastinya. Karena hari
sudah malam kami bergegas untuk beristirahat di pondok yang ada disana agar
bisa bangun pagi untuk pendakian.
Dengan melawan rasa kantuk dan
lelah kami bangun jam 3 pagi dengan suhu yang semakin dingin saat itu kami langsung
bersiap-siap untuk melakukan pendakian. Setelah sembahyang untuk memohon
keselamatan dan makan sedikit kami langsung pergi menyusuri hutan sebagai jalan
awal pendakian di Gunung Batur . Dengan Catatan saat itu kami tidak menggunakan
porter karena salah satu teman saya sudah pernah melakukan pendakian walaupun
sedikit lupa serta prinsip berjalan selalu naik. Di sekiling hutan disana
banyak terdapat kegiatan para pekerja yang bekerja untuk mencari pasir karena
ini daerah gunung wajar jika tanah disini banyak mengandung pasir yang bisa
dijadikan sumber penghasilan.
30 menit kami menyusuri gelapnya
hutan disana,kami mulai keluar dari area hutan dan akhirnya mulai tracking.
Jalur pendakiannya disana sangat cocok bagi pemula karena tidak terlalu
menanjak dan tidak terlalu tinggi. Sepanjang perjalanan banyak juga para
pendaki lain yang merupakan wisatawan lokal maupun mancanegara yang bersamaan
dengan kami melakukan pendakian ada yang berpasangan,ada yang sendiri dan
pastinya ada yang berkelompok seperti kami.
Tak terasa kaki ini terus
melangkah dan pukul 04.30 sedikit lagi kami mencapai puncak. Namun kami sedikit
beristirahat karena jalur pendakian ke puncak menjadi sedikit sulit karena yang
kami injak bukan tanah lagi tetapi pasir ditambah dengan jalan menanjak semakin
membuat kami tertantang mencapai puncak gunung batur. Tidak lupa kami selalu
membantu teman kami yang menderita luka bakar agar lukanya tidak terbuka.
menikmati terbitnya sang mentari.
Akhirnya kami tiba di puncak
pukul 05.00 pagi setelah melewati jalan pasir menanjak tersebut. Saat tiba
dipuncak langit masih gelap dan kami memutuskan untuk beristirahat sambil
menunggu sang mentari terbit.
Perlahan-lahan matahari menunjukan
dirinya menghangatkan tubuh yang kedingingan terkena tiupan angin gunung batur.
Kami disuguhkan indahnya sunrise langsung dari puncak gunung Batur. Pemandangan
dari puncak gunung batur sangat menakjubkan dibawahnya langsung terdapat
indahnya danau batur yang terkena percikan sinar matahari pagi dan disebelahnya
ada desa yang masih terselimuti oleh kabut yaitu desa pinggan Kintamani . Dan
tidak ketinggalan tepat didepannya terdapat juga gunung abang yang mungkin
tingginya terlihat sama seperti gunung batur.
Memang benar semua kelelahan pada
saat mendaki hilang seketika saat melihat indahnya pemandangan dari puncak
gunung batur bercampur dengan dinginnya udara disana sampai tetesan keringat
pun tak terasa keluar membasahi baju . Kami sangat bersyukur dan senang bisa
melakukan pendakian dan sampai di puncak dengan selamat sentosa.
suasana saat beristirahat.
Pukul 9 kami turun dengan cepat
karena turunnya itu sambil berlari. Ini juga pengalaman yang seru karena
seperti kaki seperti tidak bisa berhenti karena jalan yang terus menurun.Kami
sempat beristirahat di beberapa tempat sambil menikmati indahnya alam yang
masih alami di hutan gunung Batur sambil menghilangkan lelah di
perjalanan.Ahirnya pukul 10.00 kami tiba di pos 1 tempat kami semalam dan
bersiap untuk pulang.
"Take the First Step,no More,no Less,and the next will be revealed"
- Ken Roberts -
Sekian dulu pengalaman dari saya
pelajaran yang bisa kita ambil adalah selalu siapkan barang-barang dan juga
transportasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang
terjadi. Khususnya untuk kegiatan seperti mendaki ingatlah membawa air dan
makanan secukupnya untuk diperjalanan karena sangat berguna untuk mengisi
kembali tenaga saat beristirahat. Serta selalu ingat sembahyang untuk memohon
keselamatan kepada Tuhan.
Sekian arkitel kali ini semoga
bermanfaat J
2 komentar
Sangat bermanfaatt jackk!����
BalasHapussuksma mil
Hapus